Jakarta, 13 April 2025 – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Aminudin Ma’ruf, secara resmi mengungkap visi dan misi di balik pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), sebuah lembaga investasi yang digadang-gadang akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Dalam sambutannya pada acara Dharma Santi BUMN 2025 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Aminudin menekankan peran krusial Danantara dalam pembangunan ekonomi Indonesia dan mewujudkan cita-cita bangsa.
“Kita punya Danantara hari ini, yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari BUMN dan Kementerian BUMN. Ini merupakan entitas baru dalam peradaban ekonomi Indonesia, demi cita-cita kita semua,” tegas Aminudin. Pernyataan tersebut menegaskan posisi strategis Danantara sebagai pilar utama dalam strategi pembangunan ekonomi nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Kehadirannya bukan sekadar menambah jumlah lembaga investasi, melainkan sebagai representasi transformasi fundamental dalam pengelolaan aset negara dan pencapaian visi Indonesia maju.
Lebih lanjut, Aminudin memaparkan bahwa Danantara dirancang untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan BUMN. Lembaga ini diharapkan mampu membawa BUMN Indonesia ke level global, bersaing dengan perusahaan-perusahaan kelas dunia. “Demi BUMN yang lebih visible, demi BUMN yang lebih transparan, dan demi mewujudkan BUMN-BUMN kita menjadi world class company,” ujarnya. Ambisi ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan daya saing BUMN di kancah internasional, sekaligus meningkatkan kepercayaan investor baik domestik maupun asing.
Dalam konteks ini, transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci keberhasilan Danantara. Keberadaan lembaga ini diharapkan mampu meminimalisir potensi penyimpangan dan meningkatkan efisiensi pengelolaan aset negara. Dengan demikian, investasi yang dilakukan akan lebih terarah dan berdampak signifikan bagi perekonomian nasional. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang sehat dan menarik bagi para investor.
Aminudin juga menyampaikan permohonan doa restu kepada para tokoh agama Hindu yang hadir dalam acara tersebut, memohon agar Danantara dapat berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuannya sebagai bagian dari Asta Cita visi Presiden Prabowo Subianto. “Mohon doa bagi Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk diberikan kekuatan, kelancaran dalam memimpin bangsa Indonesia ke depan,” imbuhnya. Permohonan ini menunjukkan betapa pentingnya peran Danantara dalam mewujudkan visi kepemimpinan Presiden Prabowo.
Proyeksi ambisius Danantara sebagai pengelola investasi raksasa dunia dengan modal kelolaan mencapai US$ 900 miliar menjadi sorotan utama. Besarnya dana kelolaan ini mencerminkan kepercayaan pemerintah terhadap potensi Danantara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Dana tersebut akan diprioritaskan untuk investasi di sektor-sektor strategis yang memiliki dampak besar terhadap perekonomian Indonesia dan penciptaan lapangan kerja.
Sektor-sektor prioritas investasi Danantara mencakup hilirisasi industri, energi baru terbarukan (EBT), ketahanan pangan, dan ketahanan energi. Pilihan sektor ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan diversifikasi ekonomi. Hilirisasi industri, misalnya, akan meningkatkan nilai tambah produk domestik dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah. Investasi di EBT sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan transisi ke energi bersih. Sementara itu, ketahanan pangan dan energi menjadi prioritas utama untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Penerapan asas kehati-hatian dalam setiap proses investasi menjadi penekanan penting. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menghindari risiko investasi yang tidak perlu dan memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien. Dengan demikian, setiap investasi yang dilakukan diharapkan mampu memberikan return on investment (ROI) yang optimal dan berkontribusi nyata pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pembentukan Danantara merupakan langkah strategis pemerintah untuk mengoptimalkan pengelolaan aset negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan modal kelolaan yang besar dan fokus investasi pada sektor-sektor strategis, Danantara diharapkan mampu menjadi katalis percepatan pembangunan ekonomi Indonesia dan mewujudkan cita-cita Indonesia maju. Namun, keberhasilan Danantara juga bergantung pada transparansi, akuntabilitas, dan penerapan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Oleh karena itu, pengawasan dan evaluasi yang ketat dari berbagai pihak menjadi sangat penting untuk memastikan Danantara berjalan sesuai dengan rencana dan memberikan manfaat optimal bagi bangsa dan negara. Keberhasilan Danantara akan menjadi tolok ukur keberhasilan strategi pembangunan ekonomi jangka panjang Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.