KKP dan PT Garam Siap Uji 240 Ribu Ton Garam untuk Industri Pangan: Langkah Menuju Kemandirian Garam Nasional

Jakarta, 10 April 2025 – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan PT Garam, perusahaan pelat merah penghasil garam, akan segera melakukan pengujian kualitas terhadap 240 ribu ton garam olahan. Langkah ini merupakan bagian strategis dari upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan garam food grade bagi industri pangan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Miftahul Huda, dalam keterangan tertulisnya menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan ketersediaan garam berkualitas. "240 ribu ton garam ini sudah siap di PT Garam. Kami akan melakukan pengecekan kualitas secara bersama-sama. Jika memenuhi standar, maka akan dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan industri aneka pangan dalam negeri," tegas Huda.

Pengujian ini sangat krusial mengingat industri pangan nasional membutuhkan garam dengan spesifikasi tinggi, yakni garam food grade yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8207-2016. Standar tersebut mensyaratkan kadar natrium klorida (NaCl) minimal 97 persen, kadar pengotor yang sangat rendah, serta kadar air maksimal 0,5 persen. Keberhasilan pengujian ini akan menjadi tonggak penting dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing industri pangan nasional dan mengurangi potensi risiko kesehatan akibat penggunaan garam yang tidak memenuhi standar.

KKP dan PT Garam tidak hanya fokus pada pengujian stok garam yang ada. Kedua lembaga ini juga tengah menjalankan program terintegrasi untuk meningkatkan produksi dan kualitas garam dalam jangka panjang. Huda merinci tiga program utama yang tengah digencarkan: intensifikasi produksi melalui peningkatan efisiensi tambak garam yang sudah ada, ekstensifikasi dengan pengembangan tambak garam baru di lokasi-lokasi yang potensial, dan penguatan teknologi vacuum salt.

Teknologi vacuum salt, yang menjadi fokus utama pengembangan, diharapkan mampu menghasilkan garam dengan kualitas superior, bahkan mencapai kadar NaCl hingga 99 persen. Lebih dari itu, teknologi ini diyakini mampu meningkatkan produktivitas dan memungkinkan produksi garam dilakukan sepanjang tahun, terlepas dari ketergantungan pada musim kemarau. "Ketiga hal ini akan kita jalankan secara berkesinambungan. Kita berharap kebutuhan garam nasional rata-rata 4,9 sampai 5 juta ton per tahun dapat terpenuhi sepenuhnya," ungkap Huda dengan optimisme.

KKP dan PT Garam Siap Uji 240 Ribu Ton Garam untuk Industri Pangan: Langkah Menuju Kemandirian Garam Nasional

Direktur PT Garam, Abraham Mose, menyambut baik kolaborasi strategis ini. Ia menargetkan pengujian 240 ribu ton garam tersebut akan dilakukan paling lambat awal Mei 2025. Proses pengujian akan melibatkan tim independen untuk memastikan objektivitas dan transparansi. Garam yang akan diuji merupakan hasil produksi tahun 2024 yang telah diklaim memiliki kualitas food grade.

Pengujian ini, menurut Mose, merupakan langkah penting bagi PT Garam untuk lebih memahami spesifikasi garam yang dibutuhkan oleh industri aneka pangan secara tepat. "Uji validasi akan dilakukan secepatnya. Ini menjadi tugas PT Garam untuk memenuhi kualitas dan spesifikasi yang dibutuhkan oleh industri aneka pangan," jelas Mose.

Dari sisi kuantitas, PT Garam optimis mampu memenuhi kebutuhan industri aneka pangan yang diperkirakan mencapai 600 ribu ton per tahun. Target produksi PT Garam tahun ini mencapai 500 ribu ton, ditambah stok tahun lalu sebanyak 240 ribu ton, sehingga total stok yang tersedia tahun ini mencapai 740 ribu ton. Angka ini menunjukkan potensi yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Namun, Mose menekankan bahwa kuantitas saja tidak cukup. Kualitas garam tetap menjadi prioritas utama. "Terkait kualitas, kami melakukan inovasi teknologi untuk menghasilkan garam berkualitas yang dibutuhkan industri. Seperti yang dibutuhkan oleh industri makanan dan minuman (F&B), seperti yang dibutuhkan oleh industri aneka pangan misalnya. Makanya pengujian stok ini sangat penting, sehingga menjadi masukan bagi kami untuk memperbaiki kualitas agar sesuai dengan yang dibutuhkan," pungkas Mose.

Kesimpulannya, kolaborasi antara KKP dan PT Garam dalam pengujian 240 ribu ton garam ini merupakan langkah penting menuju kemandirian garam nasional. Upaya ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk peningkatan produksi dan kualitas garam dalam jangka panjang melalui intensifikasi, ekstensifikasi, dan inovasi teknologi. Suksesnya program ini akan berdampak positif pada industri pangan nasional, meningkatkan daya saing, dan menjamin kesehatan masyarakat melalui penggunaan garam yang memenuhi standar kualitas. Keberhasilan pengujian ini diharapkan menjadi momentum untuk mendorong pengembangan industri garam nasional yang lebih maju dan berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *