Daya Beli Lesu, Pertumbuhan Ekonomi RI Tetap Diprediksi Sesuai Target

Jakarta, 1 April 2025 – Pelemahan daya beli masyarakat menjelang dan pasca Lebaran 2025 menjadi sorotan. Penurunan okupansi hotel dan jumlah pemudik dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi indikator nyata dari fenomena ini. Namun, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi nasional tetap berada di jalur yang telah ditargetkan.

Dalam wawancara eksklusif seusai menghadiri acara open house di rumah dinas Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, Anin – sapaan akrab Anindya Bakrie – menyatakan bahwa pelemahan beberapa indikator ekonomi tersebut telah diperhitungkan oleh Kadin. Fluktuasi ekonomi pada awal tahun, menurutnya, merupakan hal yang lumrah.

"Berdasarkan catatan Kadin, pertumbuhan ekonomi masih sesuai target. Memang, ini masih bulan Maret menuju April, naik turunnya indikator ekonomi per kuartal adalah hal yang biasa. Namun, kami optimistis target ekonomi nasional tetap dapat dicapai," tegas Anin.

Anin menekankan pentingnya melihat gambaran ekonomi secara menyeluruh. Ia menunjuk pada surplus neraca perdagangan Indonesia yang terus meningkat sekitar US$ 2,5 hingga 3 miliar setiap bulannya sebagai faktor penopang utama pertumbuhan ekonomi. Surplus ini, menurutnya, memberikan prospek yang positif untuk jangka panjang, termasuk sepanjang tahun 2025.

"Ekspor kita setiap bulan terus bertambah positif, sekitar US$ 2,5-3 miliar. Ini merupakan prospek yang sangat baik untuk jangka panjang, termasuk tahun ini," ujarnya.

Daya Beli Lesu, Pertumbuhan Ekonomi RI Tetap Diprediksi Sesuai Target

Lebih lanjut, Anin melihat surplus neraca perdagangan sebagai indikator kuat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sesuai dengan target pemerintah dan prediksi kalangan pengusaha. Hal ini semakin relevan mengingat rencana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk mengenakan tarif impor baru yang dikhawatirkan akan memicu perang dagang "jilid dua".

Anin juga menyoroti momentum pertumbuhan ekonomi yang diprediksi akan meningkat signifikan pada kuartal kedua (April-Juni). Ia optimistis bahwa sektor-sektor ekonomi yang saat ini mengalami pelemahan akan dapat segera pulih dan kembali bergeliat.

"Surplus neraca perdagangan merupakan hal yang sangat positif, apalagi mengingat rencana kenaikan tarif impor oleh Trump pada tanggal 2 April. Kita harus melihat hal ini secara positif. Kita juga melihat bahwa ekonomi akan mulai bergeliat lagi setelah Lebaran. Oleh karena itu, saya tidak khawatir, semuanya masih sesuai target," jelas Anin.

Selain surplus neraca perdagangan, Anin juga optimistis bahwa pertumbuhan investasi domestik akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Ia mencatat peningkatan investasi dalam negeri yang signifikan pada tahun 2024, yang mencapai lebih dari Rp 900 triliun, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di atas Rp 700 triliun.

"Investasi di tahun 2024 mencapai lebih dari Rp 900 triliun, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang lebih dari Rp 700 triliun. Jika investasi dan perdagangan meningkat, maka pertumbuhan ekonomi secara otomatis akan sesuai target. Oleh karena itu, kami cukup positif bahwa pertumbuhan ekonomi akan sesuai target," pungkas Anin.

Kesimpulannya, meskipun daya beli masyarakat menunjukkan pelemahan menjelang dan setelah Lebaran 2025, Anindya Bakrie tetap optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Hal ini didasarkan pada beberapa faktor kunci, antara lain surplus neraca perdagangan yang terus meningkat, potensi peningkatan investasi domestik, dan proyeksi peningkatan aktivitas ekonomi pada kuartal kedua tahun 2025. Meskipun tantangan berupa potensi perang dagang global masih ada, Kadin tetap memandang prospek ekonomi Indonesia secara positif. Pernyataan Anin ini tentunya perlu dikaji lebih lanjut dengan memperhatikan data dan indikator ekonomi lainnya secara komprehensif untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat. Perlu juga dipantau perkembangan daya beli masyarakat dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *