Banda Aceh, Aceh – PT Pegadaian Syariah sukses menggelar Festival Ramadhan bertajuk "Gerakan Menuju EMAS" di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, selama tiga hari, 21-23 Maret 2025. Acara yang dikemas meriah ini bukan sekadar perhelatan keagamaan semata, melainkan juga menjadi bukti nyata komitmen Pegadaian dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan, khususnya bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Aceh.
Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, dalam keterangan tertulisnya pada Senin (24/3/2025), menegaskan bahwa Festival Ramadhan ini merupakan bagian integral dari strategi Pegadaian untuk lebih dekat dengan masyarakat, khususnya para pelaku UMKM. Kedekatan ini diwujudkan melalui berbagai program pembiayaan dan pembinaan yang berkelanjutan, dengan harapan dapat meningkatkan daya saing dan kelas UMKM Indonesia.
"Pegadaian hadir untuk mendukung perekonomian rakyat. Khususnya untuk UMKM, kami memiliki harapan besar agar bersama Pegadaian, pelaku UMKM dapat terus berprogres dan naik kelas setiap tahunnya," tegas Damar. Pernyataan ini menekankan peran strategis UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional, dan komitmen Pegadaian untuk menjadi mitra strategis dalam perjalanan menuju kemajuan ekonomi tersebut.
Festival Ramadhan Aceh yang diselenggarakan Pegadaian bukan sekadar seremonial belaka. Acara ini dirancang secara terintegrasi untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat Aceh. Buktinya, sebanyak 50 stand pameran disediakan secara gratis bagi para pelaku UMKM lokal. Kesempatan emas ini memungkinkan para pengusaha kecil untuk memamerkan produk unggulan mereka, memperluas jaringan bisnis, dan meningkatkan daya jual di pasar yang lebih luas.
"Kita tentunya sangat mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia ini, karena UMKM adalah tulang punggung perekonomian di Indonesia. Kalau UMKM-nya bagus, tentunya perekonomian juga akan lebih bagus," tambah Damar, menegaskan kembali pentingnya peran UMKM dalam pembangunan ekonomi nasional.
Namun, Festival Ramadhan Aceh tidak hanya berfokus pada pameran UMKM. Acara ini juga menghadirkan beragam kegiatan yang menyasar berbagai segmen masyarakat. Pasar murah dengan ribuan paket sembako disediakan untuk meringankan beban masyarakat kurang mampu. Lomba Dai Cilik Festival As-Salihin, Seminar Santri Entrepreneur, dan Seminar Literasi Keuangan Syariah dirancang untuk memberikan edukasi dan motivasi bagi generasi muda Aceh. Kegiatan keagamaan seperti Parade Dalail Khairat dan Tilawatil Quran juga turut memeriahkan acara, menciptakan atmosfer Ramadhan yang kental dengan nilai-nilai spiritual.
Hiburan menarik juga disajikan untuk menghibur pengunjung, seperti Artistic Street Performance dan Ethnic Performance. Konsep "Belanga Ramadhan" yang unik, serta The Gade Space dengan fasilitas free flow kopi andalan The Gade Coffee & Gold, menambah daya tarik festival ini. Integrasi antara kegiatan ekonomi, keagamaan, dan hiburan ini menunjukkan kemampuan Pegadaian dalam menyasar berbagai kebutuhan masyarakat secara komprehensif.
Lebih jauh, Damar menjelaskan bahwa melalui Festival Ramadhan Aceh, Pegadaian berharap dapat terus berkontribusi pada kemajuan ekonomi lokal, khususnya di Aceh. Hal ini sejalan dengan visi Pegadaian untuk memberdayakan masyarakat dan UMKM melalui berbagai program inovatif. Salah satu fokus utama adalah peningkatan literasi keuangan, khususnya terkait pentingnya investasi, terutama investasi emas.
Pegadaian sendiri menyediakan berbagai layanan investasi emas yang mudah diakses oleh masyarakat, seperti Cicilan Emas, Arisan Emas, dan Tabungan Emas. Sebagai Bank Emas pertama di Indonesia, Pegadaian juga menghadirkan layanan Deposito Emas yang dapat diakses melalui aplikasi Pegadaian Digital, menunjukkan adaptasi Pegadaian terhadap perkembangan teknologi digital dalam menjangkau pasar yang lebih luas.
Secara keseluruhan, Festival Ramadhan Aceh yang digagas Pegadaian bukan hanya sekadar acara seremonial, melainkan strategi terintegrasi untuk memperkuat hubungan dengan masyarakat, mendorong pertumbuhan UMKM, dan meningkatkan literasi keuangan. Keberhasilan acara ini menjadi bukti nyata komitmen Pegadaian dalam menjalankan peran sosialnya sebagai lembaga keuangan yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat dan pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Melalui pendekatan yang holistik dan inovatif, Pegadaian berhasil menciptakan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Aceh, sekaligus memperkuat citra positif perusahaan sebagai mitra terpercaya bagi masyarakat Indonesia. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi model bagi program-program serupa di daerah lain di Indonesia, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Ke depan, diharapkan Pegadaian akan terus berinovasi dan mengembangkan program-program yang lebih inklusif dan berdampak bagi masyarakat.