Anjloknya IHSG: Menyingkap Pernyataan Prabowo Soal Ancaman dan Program Makan Bergizi Gratis

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan drastis hari ini, memicu gejolak di pasar modal domestik. Penurunan signifikan yang mencapai lebih dari 5% memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengambil langkah darurat berupa pembekuan sementara perdagangan atau trading halt. Pada penutupan sesi I perdagangan, IHSG ambruk lebih dari 6,12%, menyentuh level 6.076. Kondisi ini diikuti oleh pelemahan tajam pada sejumlah saham. Data RTI Business pukul 11.56 WIB mencatat 616 saham melemah, 166 saham stagnan, dan hanya 67 saham yang berhasil menguat. Data perdagangan Stockbit pada pukul 12.04 WIB memperlihatkan gambaran yang lebih suram, dengan 11 sektor saham mengalami penurunan signifikan. Sektor teknologi mengalami penurunan terdalam sebesar 12,46%, disusul sektor energi (6,24%), keuangan (3,86%), kesehatan (3,75%), infrastruktur (5,01%), transportasi (3,38%), bahan baku (9,78%), industri (2,90%), cyclical (5,24%), properti (5,30%), dan non-cyclical (3,87%).

Kejatuhan IHSG yang tajam ini mengundang berbagai spekulasi dan analisis. Namun, pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan pada akhir Desember 2024 kembali mencuat ke permukaan. Dalam pidato pembukaan Sidang Tanwir Muhammadiyah 2024 di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur, Prabowo mengungkapkan pernah menerima ancaman terkait pelemahan IHSG yang dikaitkan dengan program Makan Bergizi Gratis yang diusungnya.

Prabowo dalam pidatonya menuturkan bahwa program-program yang diusungnya seringkali mendapat pandangan skeptis dari berbagai pihak. Ancaman penurunan IHSG akibat program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu contohnya. Namun, Prabowo menanggapi ancaman tersebut dengan santai dan relatif tidak ambil pusing. Ia menekankan bahwa tidak semua orang memiliki saham, sehingga dampak negatif dari penurunan IHSG tidak dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Ada ancaman ke ekonomi, ‘Pak karena gagasan makan bergizi harga saham indeks turun.’ Saya bilang aja, kasih tahu ya, saya nggak punya saham, rakyat di desa-desa juga tidak punya saham. Kalau saham jatuh, iya pemain bursa itu (yang terdampak)," ujar Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo menyoroti perbedaan antara pasar saham dan kondisi ekonomi riil bagi sebagian besar masyarakat. Ia menyamakan aktivitas perdagangan saham bagi kalangan kecil dengan perjudian, di mana peluang untuk menang sangat kecil. Hanya para pemain besar atau bandar yang memiliki modal dan akses informasi yang memadai yang berpotensi meraih keuntungan.

Anjloknya IHSG:  Menyingkap Pernyataan Prabowo Soal Ancaman dan Program Makan Bergizi Gratis

"Kalau main-main saham itu, kalau orang kecil pasti kalah itu, untuk orang kecil itu biasanya saham sama dengan judi itu. Yang menang itu yang bandar besar, yang kuat ya kan," papar Prabowo.

Dalam suasana yang lebih santai, Prabowo bahkan menyinggung beberapa pejabat di kabinetnya yang mungkin terlibat dalam aktivitas perdagangan saham. Ia secara berkelakar menyebut nama Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Fahri Hamzah, dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.

"Siapa yang main bursa ini menteri-menteri? Ngaku. Fahri Hamzah juga kayaknya dia," canda Prabowo yang disambut tawa hadirin. Terkait Trenggono, Prabowo bahkan berkelakar, "Pak Trenggono itu batuk-batuk itu. Hehehe… Jangan-jangan pak Trenggono itu punya algoritma."

Pernyataan Prabowo ini menarik perhatian mengingat korelasi antara program pemerintah dan pergerakan IHSG merupakan isu yang kompleks dan membutuhkan analisis yang mendalam. Meskipun Prabowo mereduksi dampak penurunan IHSG terhadap mayoritas rakyat, perlu diingat bahwa pasar saham merupakan indikator penting bagi perekonomian nasional. Kejatuhan IHSG dapat berdampak pada kepercayaan investor, mengakibatkan penurunan investasi dan potensi perlambatan ekonomi.

Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami penyebab utama penurunan IHSG hari ini. Faktor-faktor global seperti gejolak ekonomi internasional, perubahan kebijakan moneter, dan sentimen pasar global perlu dipertimbangkan. Di sisi lain, faktor domestik seperti kebijakan pemerintah, perkembangan politik, dan kondisi ekonomi makro dalam negeri juga turut berperan.

Pernyataan Prabowo tentang ancaman penurunan IHSG yang dikaitkan dengan program Makan Bergizi Gratis perlu dilihat dalam konteks yang lebih luas. Perlu ditelaah lebih lanjut apakah pernyataan tersebut merupakan refleksi dari tekanan politik, strategi komunikasi politik, atau sekedar ungkapan yang bersifat kelakar.

Kesimpulannya, anjloknya IHSG hari ini merupakan peristiwa yang signifikan dan memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Analisis yang komprehensif terhadap berbagai faktor penyebab, baik internal maupun eksternal, sangat penting untuk memahami dinamika pasar dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memulihkan kepercayaan investor dan menjaga stabilitas ekonomi nasional. Pernyataan Prabowo, meskipun disampaikan dalam konteks yang lebih santai, menunjukkan bahwa hubungan antara kebijakan pemerintah dan pergerakan pasar saham merupakan isu yang kompleks dan perlu dipelajari lebih mendalam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *